Kementerian Luar Negeri mengidentifikasi ekstremis keturunan Inggris-Ghana Alexanda Amon Kotey (33) sebagai anggota unit ISIS yang memenggal lusinan sandera di Suriah.
Di antara korban yang dibunuh adalah tiga warga AS - jurnalis James Foley, Steven Sotloff dan pekerja bantuan Peter Kassig - dan pekerja bantuan asal Inggris David Haines dan Alan Henning.
Beberapa sandera kelompok itu dibebaskan dan kemudian mengungkapkan bahwa penculik mereka berbicara dengan aksen Inggris dan dijuluki "The Beatles" seperti nama grup rock 1960-an oleh korban mereka.
Pemimpin kelompok sekaligus pengeksekusinya yang paling terkenal, Mohamed Emwazi atau "Jihadi John" tewas pada tahun lalu dalam sebuah serangan drone yang dilancarkan oleh koalisi pimpinan AS yang memerangi kelompok ISIS.
Namun, menurut Kementerian Luar Negeri, Kotey yang lahir di London dianggap masih berkeliaran di suatu tempat atau di dekat benteng ISIS di Raqa, di Suriah timur.
"Sebagai pengawal untuk jaringan itu, Kotey tampaknya terlibat dalam eksekusi yang dilakukan kelompok itu dan menggunakan metode penyiksaan yang sangat kejam, termasuk dengan sengatan listrik atau teknik interogasi dengan menenggelamkan sandera ke dalam air," demikian AFP.
Penerjemah: Monalisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017