Jakarta (ANTARA News) - Banyak jenis flora pegunungan asli Jawa yang endemik (tidak ditemukan di tempat lain di seluruh dunia) semakin langka dan sulit ditemukan lagi saat ini. "Contohnya rhodondendron loerzingii yang endemik di gunung Sumbing, Merbabu dan Tlerep sudah sulit ditemukan saat ini," kata Pakar Taksonomi Tumbuhan LIPI, Prof Elizabeth Widjaja PhD dalam peluncuran Buku "Flora Pegunungan Jawa", buku Cornelis van Steenis yang diterjemahkan Jenny Kartawinata di Jakarta, Kamis. Dalam buku Pakar Botani asal Belanda yang terbit tahun 1972 itu tercatat 68 spesies hanya ditemukan di satu gunung saja dari banyak pegunungan api di Pulau Jawa. Dari inventarisasi 68 spesies flora Jawa endemik van Steenis itu, 39 di antaranya ditemukan di pegunungan Jawa Barat, lima di Jawa Tengah dan 24 di Jawa Timur, di mana 21 spesies di antaranya merupakan spesies anggrek. Steenis sendiri, ujar Elizabeth, mengakui banyaknya spesies yang dikumpulkan dari daerah rendah tropik dalam abad ke-19 tidak dapat dijumpai lagi di manapun selain di herbarium. Dalam buku yang disusun pada masa kolonial itu, Steenis sejak dulu telah menekankan perlunya konservasi tumbuhan untuk mencegahnya dari kepunahan, katanya. Disebutkan pula oleh Elizabeth, peningkatan budidaya secara genetik memerlukan penyilangan dengan kerabat liar dari spesies-spesies yang sudah dibudidayakan. "Jadi jika kerabat liar itu sudah punah, kesempatan dalam peningkatan seperti ketahanan terhadap penyakit atau kualitas yang lebih baik dari suatu tumbuhan, juga lenyap untuk selamanya," katanya. Steenis mengelompokkan tumbuhan pegunungan Jawa menurut kepekaan dan toleransi ekologi menjadi tiga, yakni megaterm, di mana tumbuhan hanya mampu berkembang di daerah panas di zona khatulistiwa sehingga hanya tumbuh di di tempat dengan elevasi (ketinggian) rendah. Kedua, kelompok ekologi mesoterm di mana tumbuhan hanya tumbuh di daerah beriklim sejuk yang terpusat pada daerah lintang tengah sehingga di daerah tropik tumbuhan hadir pada elevasi pegunungan. Ketiga, kelompok ekologi mikroterm yang tumbuh paling baik di daerah berlintang tinggi sehingga di daerah tropik kehadirannya terbatas pada tempat berelevasi tinggi dengan iklim dingin.(*)
Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007