Sumenep, Jawa Timur (ANTARA News) - Otoritas Bandara Trunojoyo Sumenep, Jawa Timur berencana memetakan kawasan udara setempat menjadi 10 jalur penerbangan pesawat latih guna dimanfaatkan oleh sekolah penerbang.
"Sesuai hasil penghitungan di darat oleh staf kami, kawasan udara Bandara Trunojoyo memungkinkan dibagi menjadi 10 area untuk aktivitas penerbangan pesawat latih," kata Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo, Wahyu Siswoyo, di Sumenep, Rabu.
Saat ini terdapat lima sekolah penerbang yang memanfaatkan kawasan udara Bandara Trunojoyo sebagai lokasi latih terbang pesawat bagi siswanya.
Lima sekolah penerbang tersebut adalah Aviaterra Flying School, Merpati Pilot School, Trans Asia Pacific Aviation Training (TAPAT) Pilot School, Balai Pendidikan Pelatihan Penerbangan (BP3) Banyuwangi, dan Global Aviation School.
Sejak beberapa waktu lalu terdapat tiga sekolah penerbang lainnya yang mengajukan permohonan untuk memanfaatkan kawasan udara Bandara Trunojoyo sebagai lokasi latih terbang pesawat bagi siswanya.
Untuk sementara permohonan dari tiga sekolah penerbang tersebut masih dipelajari oleh pihak terkait di Bandara Trunojoyo Sumenep.
"Kalau dari sisi darat, bisa dipastikan tidak ada masalah jika ada 10 sekolah penerbang yang memanfaatkan Bandara Trunojoyo. Namun, untuk kepastiannya akan dilakukan pengecekan dari sisi udara," kata Wahyu, menerangkan.
Ia juga mengemukakan, pihak terkait di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memang ingin menjadikan Bandara Trunojoyo sebagai pusat latih terbang pesawat kedua setelah di Curug, Tangerang.
"Kami akan semaksimal mungkin berusaha agar keinginan pihak terkait di Kemenhub itu bisa terwujud. Fasilitas lainnya di Bandara Trunojoyo sudah memadai sebagai pusat latih terbang pesawat," tuturnya.
Sejak tahun ini, Bandara Trunojoyo telah memiliki pelataran parkir pesawat yang merupakan fasilitas baru hasil program pengembangan dari Kemenhub pada 2016.
Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo adalah instansi kepanjangan tangan Kemenhub yang berada di Sumenep.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017