Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir sedikit lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB) karena pasar ekuitas Amerika Serikat melemah.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 0,6 dolar AS atau 0,05 persen menjadi menetap di 1.185,50 dolar AS per ounce.

Logam mulia mendapat dukungan karena Dow Jones Industrial Average AS turun 11 poin atau 0,06 persen pada pukul 18.45 GMT.

Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik karena investor mencari tempat yang aman, sementara ketika ekuitas Amerika Serikat (AS) membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.

Namun demikian, emas dicegah naik lebih lanjut karena indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,18 persen menjadi 102,02 pada pukul 18.55 GMT.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Logam mulia diletakkan di bawah tekanan ketika survei lowongan kerja dan perputaran tenaga kerja yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa menunjukkan lowongan pekerjaan meningkat menjadi 5,522 juta pada November, naik dari 5,451 juta pada Oktober.

Para analis telah menggambarkan laporan ini sebagai solid, yang mengisyaratkan sektor ketenagakerjaan kuat, sesuatu yang The Federal Reserve AS pertimbangkan ketika menaikkan suku bunga acuannya.

Investor percaya The Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,75 ke 1,00 selama pertemuan FOMC Maret.

Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,75 menjadi setidaknya 1,00 adalah sebesar 2,0 persen pada pertemuan Februari dan 24 persen pada pertemuan Maret.

Prospek jangka panjang untuk emas masih lemah karena para analis percaya ekonomi Amerika Serikat tetap relatif kuat.

Investor sedang menunggu laporan-laporan ekonomi, dengan klaim mingguan pengangguran pada Kamis (12/), serta indeks harga produsen, penjualan ritel, dan laporan sentimen konsumen pada Jumat (13/1).

Perak untuk pengiriman Maret naik 16,5 sen, atau 0,99 persen, menjadi ditutup pada 16,848 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 0,2 dolar AS, atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 982,80 dolar AS per ounce. (UU.A026)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017