Beirut (ANTARA News) - Peronda Israel hari Kamis masuk sedikit-dikitnya 50 meter melanggar perbatasan di Libanon selatan, tapi dipaksa mundur setelah penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa ikut campur, kata tentara Libanon. "Pada hari ini, 10 peronda anggota musuh Israel menyeberangi pagar berlistrik di bukit Saddani, antara desa Kfar Chouba dan Shebaa," kata pernyataan tentara. Pernyataan itu menegaskan bahwa ronda Israel tersebut "masuk wilayah Libanese antara 50 dan 100 meter". "Tentara di daerah itu segera siaga dan satu satuan dari Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Libanon (UNIFIL) menghalangi dan memaksa ronda musuh itu menarik diri dari tanah pertanian Shebaa," katanya. Panitia UNIFIL segera dikirim ke daerah tersebut untuk memeriksa pelanggaran tersebut dan mencatatnya, kata pernyataan tentara itu. Pada Februari, tentara Libanon dan Israel baku-tembak di perbatasan untuk pertama kali sejak beberapa dasawarsa, saat pasukan zeni Israel bergerak ke perbatasan itu untuk membersihkan ranjau tak meledak. Tentara Libanon didukung pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa meronda tapal batas dengan Israel sejak 14 Agustus 2006, setelah ahir perang Irael dengan Muslim Syiah Libanon Hizbullah musim panas lalu. Kemelut 33 hari itu tercetus sesidah Hizbullah menangkap dua tentara Israel di dekat Aitaa Shaab di Libanon selatan dalam serangan lintas batas. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Ban Ki-moon tengah Maret menyeru Israel mengahiri ulah pesawat di wilayah udara Libanon. Laporan itu, yang salinannya dimiliki kantor berita Prancis AFP, merupakan tinjauan pelaksanaan resolusi 1731 Dewan Keamanan, yang mengahiri perang 34 hari antara Israel dan Hizbullah pada Agustus tahun lalu. Ia juga minta Israel "meninjau kebijakan penerbangan di atas wilayah Libanon, yang merupakan pelanggaran terus menerus atas resolusi 1701, dan yang paling penting, minta Israel memberikan semua keterangan mengenai bom tandan", yang digunakan dalam perang itu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007