Kepala BPBD Kabupaten Jayapura Sumartono kepada Antara, Selasa, mengatakan, meluapnya Danau Sentani dilaporkan sejak akhir Desember 2016 namun yang terparah awal Januari yang mencapai sekitar 50 centimeter (cm).
"Sebelumnya dilaporkan air danau sempat naik namun hanya sampai mata kaki orang dewasa dan kemudian surut kembali," kata Sumartono seraya menambahkan, akibat curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan air masuk dan menggenangi rumah penduduk.
BPBD Kabupaten Jayapura belum mengambil langkah konkrit karena masih mendata jumlah keluarga yang menjadi korban meluapnya Danau Sentani, kata Sumartono.
Dikatakan, pendataan masih terus dilakukan petugas sejak Selasa dengan menggunakan perahu motor.
Namun petugas tidak dapat melanjutkan pendataan akibat gelombang di sekitar danau.
Selain belum mengetahui jumlah kepala keluarga yang terkena musibah juga tidak diketahui berapa besar kerugian yang dialami warga, kata Sumartono.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017