Yogyakarta (ANTARA News) - Petugas pelipat surat suara untuk Pilkada Kota Yogyakarta menemukan sejumlah kerusakan surat suara yang didominasi oleh surat suara bernoda tinta, namun belum ditemukan surat suara yang rusak karena berlubang.
"Surat suara yang rusak karena noda tinta, berlubang atau memiliki 'mata ikan' akan kami mintakan gantinya ke percetakan," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, dengan belum ditemukannya surat suara yang rusak akibat mata ikan atau berlubang menunjukkan bahwa kualitas surat suara yang digunakan untuk Pilkada 2017 dalam kondisi yang baik.
"Surat suara bermata ikan sangat rentan sobek saat pelipatan. Namun, sampai saat ini, belum ditemukan surat suara bermata ikan dan hal ini menunjukkan kualitas surat suara yang digunakan cukup bagus," katanya.
Wawan menyebut, surat suara harus dipastikan dalam kondisi baik dan bersih dari berbagai kerusakan karena noda tinta atau lubang karena bisa dianggap sebagai upaya mengarahkan pemilih untuk memilih pasangan calon tertentu.
"Oleh karena itu, kami ingin memastikan agar seluruh surat suara dalam kondisi baik saat digunakan pada hari H pemungutan suara," katanya.
KPU Kota Yogyakarta mengerahkan masing-masing tiga petugas dari tiap kecamatan untuk melakukan pelipatan surat suara. Pelipatan surat suara dijadwalkan berakhir pada Sabtu (14/1) dan setiap petugas memperoleh upah Rp75 per lembar surat suara yang dilipat.
Total jumlah surat suara yang digunakan untuk kebutuhan Pilkada Kota Yogyakarta mencapai 306.849 lembar sesuai jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) ditambah cadangan masing-masing 2,5 persen dari DPT di tiap tempat pemungutan suara.
"Akan ada tambahan 2.000 surat suara apabila ada pemilihan ulang," kata Wawan yang memastikan seluruh surat suara sudah memiliki perlindungan untuk jaminan keaslian dengan mikrotech.
Seluruh surat suara disimpan di gudang milik KPU dengan penjagaan dari satuan pengamanan gedung dan kepolisian selama 24 jam penuh setiap harinya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017