Bandung (ANTARA News) - Jadwal pemberangkatan dan kedatangan sembilan Kereta Api (KA) jalur selatan sudah kembali normal setelah pengerjaan trek baru di Km233+4/5 tepatnya di Kersamanah, Kabupaten Garut, selesai dikerjakan.
Jalur selatan sudah bisa dilintasi sejak Kamis pagi sekitar pukul 06.00 WIB yang ditandai pencabutan semboyan 3 atau rintang jalan dan diganti dengan semboyan lima kilometer.
"Semua perjalanan KA di jalur selatan sudah kembali normal, baik itu yang berangkat atau yang tiba di Stasiun Bandung," kata Kepala Humas Daop II Bandung, Sukendar Mulya, kepada ANTARA News di Bandung, Kamis malam.
Selain telah dilintasi oleh tiga KA yang berangkat pagi dari Bandung, yakni KA Ekspres Pasundan (Bandung - Surabaya), Argo Wilis (Bandung Surabaya) dan Lodaya (Bandung - Solo) juga dilintasi mulus oleh beberapa KA dari jurusan timur seperti KA Ekspres Serayu (Kroya - Jakarta), Argo Wilis (Surabaya - Bandung), Turangga (Surabaya - Bandung) dan Lodaya (Solo - Bandung).
"Setelah dilewati beberapa KA, jalur sudah stabil, namun masih dipantau terus. Kami mendirikan posko pantau di sana," kata Sukendar.
Sementara itu KA Ekspres Kahuripan (Bandung - Kediri) diberangkatkan pukul 17.30 WIB dari Stasiun Padalarang dan KA Ekspres Kotojaya (Bandung - Kutoarjo) akan diberangkatkan dari Stasiun Kiaracondong Kamis malam ini pukul 21.00 WIB.
"KA Kutojaya juga kembali beroperasi setelah beberapa hari jadwal pemberangkatanya ditiadakan," kata juru bicara PT KAI Daop II Bandung itu.
Akibat rusaknya rel di KM233+4/5 yang disebabkan longsor dan tergulingnya KA Serayu, Sabtu (21/4) lalu itu, jalur kereta api tersebut terpaksa dialihkan melalui lintas utara via Cikampek - Cirebon - Purwokerto - Kroya dengan selisih waktu keterlambatan rata-rata tiga jam.
Selain merekomendasikan kecepatan di Km233+4/5 menjadi lima kilometer per jam, PT KAI juga memasang lampu untuk menerangi jalur baru itu untuk memantau perjalanan KA, khususnya yang melintas pada malam hari.
"Trek baru itu akan dipantau hingga beberapa hari ke depan, termasuk akan menetapkan petugas jaga khusus di sana," kata Sukendar.
Ia menyebutkan, kerugian (potensial loss) akibat terputusnya jalur selatan itu mencapai Rp35 juta per hari.
"Selain perjalanan menjadi lebih jauh lewat jalur utara, juga banyak penumpang khususnya kelas ekonomi di beberapa stasiun seperti Cibatu, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar tidak terangkut empat hari lalu," kata Sukendar.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007