Banjul (ANTARA News) -Presiden Gambia Yahya Jammeh memecat 12 duta besar setelah mereka mendesak sang kepala negara untuk mundur agar pemimpin oposisi Adama Barrow dapat mengambil alih kekuasaan, menurut keterangan narasumber Kementerian Luar Negeri kepada AFP, Senin (9/1).
Duta besar Gambia untuk China, Inggris, Turki, Senegal, dan Amerika Serikat serta utusan untuk PBB menjadi bagian dari 12 duta besar yang dicopot dari jabatan mereka setelah mengirimkan surat agar Jammeh mundur pada akhir Desember tahun lalu.
"Pemerintah Gambia telah menarik 12 duta besar setelah mencopot jabatan mereka," ujar narasumber kementerian kepada AFP.
"Saya tidak tahu alasan Presiden Yahya Jammeh memberhentikan mereka, tetapi saya dapat memastikan mereka merupakan para duta besar yang memberikan ucapan selamat dan mendukung presiden terpilih Adama Barrow atas kemenangannya dalam pemilu," imbuhnya.
Jammeh kian terkucilkan sehari menjelang putusan Mahkamah Agung atas gugatan terhadap Komisi Pemilu Independen agar hasil pemungutan suara pada 1 Desember silam dibatalkan.
Sementara itu, Senin, para pemimpin negara-negara Afrika Barat bertemu di Abuja guna mengambil kebijakan untuk memediasi krisis politik Gambia setelah perundingan di Banjul pada bulan lalu berakhir tanpa membuahkan hasil.(ab/)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017