Washington (ANTARA News) - Menantu presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, Jared Kushner, akan menjadi penasihat senior Gedung Putih untuk urusan perdagangan dan Timur Tengah menurut para pejabat tim transisi pada Senin (9/1).
Kushner (35), yang menikahi putri Trump, Ivanka, mengambil jabatan itu setelah menerima nasihat hukum bahwa melakukannya tidak akan melanggar hukum nepotisme di Amerika Serikat, kata pejabat tim transisi sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
Tidak seperti pos di Kabinet, posisi itu tidak membutuhkan konfirmasi Senat Amerika Serikat, dan Kushner tidak akan dibayar.
Trump mengumumkan keputusan penunjukan Kushner pada Senin, menyebut Kushner sebagai "aset hebat dan penasihat terpercaya sepanjang kampanye dan transisi."
Kushner, yang juga pengembang real estat seperti Trump, muncul sebagai suara penting pada awal kampanye pemilihan presiden mertuanya dan terlibat di hampir setiap aspek mulai dari keputusan personel hingga strategi dan penggalangan dana.
Ivanka Trump, yang seperti suaminya juga merupakan penasihat presiden terpilih, tidak akan ambil peran di Gedung Putih namun akan fokus mengurus keluarga di Washington.
Kushner dan istrinya akan melakukan divestasi bermakna dalam portofolio finansial saat mereka siap-siap pindah ke Gedung Putih dari New York dan menghadapi pertanyaan mengenai kemungkinan konflik kepentingan.
Kushner akan bekerja erat dengan Reince Priebus, yang akan menjadi Kepala Staf Gedung Putih, dan ahli strategi senior Steve Bannon, dalam memberi nasihat kepada presiden baru, dan para pejabat mengatakan dia akan fokus setidaknya pertama pada kebijakan perdagangan dan Timur Tengah.
Trump, yang akan dilantik menjadi presiden pada 20 Januari, berikrar menulis ulang kesepakatan-kesepakatan perdagangan internasional agar lebih bermanfaat bagi Amerika Serikat.
Dia juga berjanji memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Israel dari Tel Aviv, tempat kedutaan berada selama 68 tahun, ke Yerusalem.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017