Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Dinas Pertanian DIY siap mengimplementasikan "Gerakan Nasional Penanaman 50 Juta Pohon Cabai di Pekarangan" untuk merespons tingginya harga komoditas itu di pasaran.
"Kami siap mengimplementasikan dengan melibatkan Tim Penggerak PKK DIY," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Arofah Noor Indriani di Yogyakarta, Senin.
Menurut Arofah, program yang dicanangkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman itu memiliki tujuan utama mengurangi pengeluaran harian rumah tangga, khususnya terhadap kebutuhan cabai.
Dalam program itu, rencananya setiap kepala keluarga (KK) akan diminta menanam lima tanaman cabai di pekarangan rumah masing-masing. Menurut dia, selain cabai masyarakat juga dapat menanam sayuran lainnya sebagai sumber vitamin dan mineral.
"Apakah nanti juga bisa mengendalikan harga cabai kami belum tahu, karena tujuan utamanya adalah untuk mengurangi pengeluaran harian keluarga," kata dia.
Ia mengatakan untuk memulai program itu, BKPP DIY akan segera berkoordinasi dengan tim penggerak PKK DIY yang diketuai GKR Hemas. DIY juga masih menunggu instruksi sekaligus bibit tanaman cabai dari Direktorat Jenderal Hortikultura yang akan disalurkan melalui Dinas Pertanian (Distan) DIY.
"Kami juga belum tahu bibit yang akan disalurkan apakah cabai rawit merah atau jenis cabai lainnya. Sekarang kami masih menyusun rencana kerja saat benih itu tiba di DIY," kata dia.
Menurut dia, dengan menggandeng PKK, maka "Gerakan Nasional Penanaman 50 Juta Pohon Cabai di Pekarangan" diharapkan mampu terselenggara secara menyeluruh di tingkat perkotaan hingga pelosok perdesaan. Di perkotaan, masyarakat bisa menggunakan polyback atau kaleng, sedangkan di perdesaan penanaman cabai dianjurkan langsung di tanah pekarangan.
"Kita bisa lihat hasilnya setelah 1 bulan pembibitan dilanjutkan 2-3 bulan usia tanam," kata dia.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017