Pertumbuhan semen nasional tahun ini minus tiga persen akibat hadirnya pemain baru ..."

Gresik (ANTARA News) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pada 2016 telah membukukan laba bersih Rp4,01 triliun, atau turun dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp4,52 triliun, akibat ketatnya persaingan industri semen dan kondisi perekonomian nasional.

"Pertumbuhan semen nasional tahun ini minus tiga persen akibat hadirnya pemain baru di industri semen, dan diperkirakan pertumbuhan nasional semen sampai dengan Desember minus 1,1 persen. Namun demikian, market share SMIG masih dapat bertahan di 41,6 persen," kata Direktur Utama Semen Indonesia, Rizkan Chandra, di Gresik, Senin.

Seusai tasyakuran perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-4 Holding Semen Indonesia di kantor Pusat Semen Indonesia di Gresik, ia mengemukakan, faktor ketatnya persaingan industri semen dan kondisi perekonomian nasional yang menurun otomatis memberikan imbas yang cukup signifikan pada kinerja emiten Semen Indonesia.

Rizkan menjelaskan meski secara bisnis tertekan, perseroan tetap memacu produksi dan beberapa pabrik mencatatkan rekor jumlah produksi yang baik.

Ia mencontohkan Pabrik Tuban yang mampu mencetak produksi senilai 1.381.907 ton atau lima (5) persen di atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) senilai 1.304.400 ton, dan melampaui dua (2) persen rekor produksi tahun 2015 yang senilai 1.355.795 ton.

Ia berharap tahun 2017 beberapa pabrik semen berlabel Holding Semen Indonesia dapat menorehkan prestasi di setiap produksinya.

"Kami akan menerapkan strategi transformasi dari sekadar produsen semen menjadi bisnis semen, hilirisasi produk (adjacent portofolio), pasar regional, dan cost transformation," katanya.

Sementara itu, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan perusahaan induk (holding company) dari beberapa perusahaan semen, seperti Semen Padang, Semen Gresik, Semen Tonasa dan Thang Long Cement Vietnam.

Holding yang dibentuk pada 7 Januari 2014 itu sebagai upaya memperkuat kinerja perusahaan yang lebih baik dan berkelanjutan agar mampu memenangkan persaingan industri semen yang semakin kompetitif.

Pewarta: A. Malik Ibrahim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017