Ambon (ANTARA News) - Harga cabai merah dan bawang merah yang ditawarkan pedagang di pasar tradisional Kota Ambon, Maluku, memasuki minggu kedua terus bergerak turun.
Pantauan di lokasi pasar Mardika dan Gotong Royong, Senin pagi, para pedagang mulai menurunkan harga cabai rawit biasa dari Rp80.000 menjadi Rp60.000 hingga Rp65.000/kg, kecuali cabai keriting yang harganya tetap normal yakni Rp26.000/kg.
"Ada dua macam cabai rawit ada yang kecil pedas itu harganya tidak berbeda jauh berkisar antara Rp60.000 hingga Rp65.000/kg, sedangkan eceran masih tetap Rp10.000/cup (ukuran kaleng susu kental manis)," kata Jubaida.
Dia mengatakan, sejak tiga hari yang lalu pasokan cabai dari sentra produksi di Pulau Ambon juga didatangkan dari Pulau Seram untuk mengisi permintaan pasar.
"Kami juga tidak bisa mempertahankan harga terlalu lama, hal ini disebabkan pasokan terus masuk ke pasar Ambon, selain itu musim hujan sudah mulai terasa di Kota Ambon," ujarnya.
Turunnya harga cabai juga diikuti turunnya harga bawang merah dari sebelumnya Rp50.000/kg, kini turun hingga menjadi Rp48.000/kg. Sedangkan bawanf putih masih tetap stabil yakni Rp40.000/kg.
"Harga bawang sudah mulai turun abang di tingkat agen pemasok dari Surabaya, untuk tidak merugi banyak teman-teman pedagang ikut mencuci bawang hingga bersih dan siap dimasak mematok harga sedikit tinggi yakni Rp55.000/kg, eceran Rp5.000/tumpuk kecil," kata Dullah pedagang bawang di pasar Mardika.
Inang (47), agen pemasok kebutuhan pokok termasuk bawang merah dan bawang putih saat di konfirmasi di toko Inang Jaya miliknya di kawasan pasar Mardika mengakui kalau harga beberapa kebutuhan pokok sudah mulai turun, termasuk beras tiap karung turun sebesar Rp5.000/ karung.
"Kalau bawang merah turun dari Rp38.000 menjadi Rp32.000/kg d itingkat agen pemasok, dengan harapan di pasar pedagang bisa menjual dengan harga berkisar antara Rp45.000 hingga Rp46.000/kg," ujarnya lalu mengatakan para pedagang masih menjual dengan harga Rp48.000/kg.
Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017