Bersejarah juga buat saya karena pertama kali bisa datang langsung

Bandung (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi akhirnya bisa menghadiri kongres PSSI setelah selama kepemimpinannya di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) selalu absen meskipun diundang.

Kongres PSSI di Hotel Aryaduta, Bandung, Minggu bisa dikatakan sebuah sejarah karena orang nomor satu di Kemenpora itu bisa hadir dan bahkan membuka kongres pertama PSSI di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi.

"Ini kongres pertama di 2017. Bersejarah juga buat saya karena pertama kali bisa datang langsung," kata Imam Nahrawi di sela pembukaan kongres PSSI yang juga dihadiri oleh mantan kapten timnas dari masa ke masa yang masih beraktivitas.

Menurut dia, sepak bola nasional saat ini sedang berkembang. Apalagi sudah ditunjukkan dengan hasil di Piala AFF 2016 yang disambut dengan gegap gempita oleh seluruh masyarakat Indonesia. Kondisi ini menunjukkan jika sepak bola tetap menjadi andalan.

Hasil di Piala AFF 2016, kata dia, bisa dikatakan sebuah sejarah karena perkembangan sepak bola Indonesia sempat vakum. Dengan kondisi tersebut, peluang Indonesia untuk kembali berkibar terbuka lebar. Untuk itu dibutuhkan dukungan penuh dari insan sepak bola Tanah Air.

"Pemerintah akan membantu memberikan fasilitas semaksimal mungkin. Kami juga akan mendukung sistem pembinaan yang berjenjang. Makanya kami juga butuh sinergi dengan PSSI," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.

Pembukaan Kongres PSSI di Bandung ini ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh Menpora Imam Nahrawi yang didampingi Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi. Dengan dibukanya kongres ini agenda yang sudah ditetapkan bakal dibahas dan diputuskan.

Agenda kongres PSSI ini di antaranya adalah penentuan pelatih timnas, penentuan status Persebaya Surabaya, penentuan masa depan PSSI hingga berbagai permasalahan yang selama ini membelit persepakbolaan nasional.

Sementara itu sekitar lokasi kongres mendapatkan pengamanan yang ketat dari aparat. Kondisi ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi di Kota Bandung saat ini ada ribuan Bonek yang akan mengawal kasus Persebaya.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017