Jangan membalas kekerasan dengan kekerasan. Meskipun demikian, sebagai partai yang solid, kami tidak pernah takut."

Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengecam keras kasus pemukulan dan pengeroyokan kader partainya oleh sekelompok massa.

"Tindakan kekerasan itu tidak manusiawi dan merusak peradaban. Terlebih jika kekerasan itu masih ada hubungannya dengan agenda pemilihan gubernur yang sekarang sedang berlangsung. Pengeroyokan itu merusak demokrasi, tidak manusiawi dan bertentangan dengan ajaran manapun," katanya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.

Hasto mengatakan hal itu menyusul kasus pengeroyokan terhadap pengurus ranting PDI Perjuangan Grogol, Jakarta Barat, Widodo.

Aksi kekerasan dan tindakan main hakim, menurut dia, sendiri tak bisa dibenarkan dalam negara hukum.

Dikatakannya, belakangan ini kekerasan baik verbal maupun fisik seolah menjadi budaya baru, dan pelakunya sama sekali tidak berkepribadian Indonesia yang dikenal santun dan toleran.

"Ini gejala yang membuat kita cemas dan harus benar-benar kita waspadai," ujarnya.

Selain penganiayaan kader PDI Perjuangan, Hasto juga menyoroti aksi-aksi melanggar hukum yang dilakukan oleh pihak yang mengaku dari FPI, seperti penghadangan kegiatan blusukan calon Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta nomor urut dua (2) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Pimpinan organisasi, dinilainya, harus bertanggung jawab terhadap tindak tanduk anggotanya di lapangan.

Ia pun meminta aparat keamanan untuk memastikan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas insiden pengeroyokan dan penghadangan kegiatan Ahok, yang juga diusung PDI Perjuangan, di proses secara hukum sesegera mungkin agar tidak terulang di masa depan.

"Demikian halnya KPU dan Bawaslu tak boleh berdiam diri," ujarnya.

Jika FPI tidak melakukan langkah-langkah kongkrit meredam aksi sepihak anggotanya dan kepolisian tidak bertindak sesuai kewenangannya, Hasto menyatakan, dikhawatirkan akan memancing reaksi dari kelompok lain.

Meski demikian, ia juga menyerukan kepada kader-kader PDI Perjuangan untuk memercayakan penanganan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

"Kami percayakan kepada proses hukum. Jangan membalas kekerasan dengan kekerasan. Meskipun demikian, sebagai partai yang solid, kami tidak pernah takut," demikian Hasto Kristiyanto.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017