Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak menyiapkan secara khusus untuk menghadapi debat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

"Kami sudah siap sejak dulu, jadi tidak ada persiapan khusus, paling ya visi dan misi saja untuk lebih diperdalam lagi," kata Djarot di Jakarta, Sabtu.

Djarot mengatakan pilkada adalah adu kompetensi program, visi dan misi gagasan ide, atau masalah yang bersifat umum sehingga jika ada penyerangan terhadap karakter tidaklah menjadi masalah.

"Penyerangan karakter tidak apa, nanti masyarakat yang menilai, itu berarti tidak menjual kinerja, visi-misi, gagasan atau karakter dan pencitraan," kata Djarot.

Mantan Wali Kota Blitar mengaku siap menghadapi debat Pilkada DKI yang akan digelar oleh Komisi Pemilihan Umum DKI pada pekan depan.

Debat publik antar pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI akan diselenggarakan sebanyak tiga kali, yaitu pada 13 dan 27 Januari 2017, serta 10 Februari 2017.

Djarot mengatakan pembangunan Jakarta telah dikerjakannya sejak menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI bersama pasangannya Calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Dengan pengalaman itu, Djarot akan mengikuti debat pilkada tanpa persiapan khusus. Menurutnya, masyarakat DKI dapat melihat kinerja Ahok-Djarot dari semua hal yang mereka kerjakan selama ini untuk pembangunan Jakarta sekaligus program dan visi-misi yang ditawarkan untuk Jakarta yang lebih baik dan sejahtera.

"Mengalir aja toh kita sudah mengerjakan, banyak kita sudah mengerjakan, kita punya data yang konkret, dan open data, siapapun boleh lihat, jadi tidak ada persiapan khusus," ujarnya.

Pilkada DKI Jakarta 2017 diikuti oleh tiga pasang calon gubernur dan calon wakil gubernur, yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Sandiaga Uno-Anies Baswedan.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017