Dia (penembak) tidak berkata apa-apa, tidak meneriakkan apa-apa."
Fort Lauderdale (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya lima orang dilaporkan tewas ketika seorang pria bersenjata memuntahkan peluru di Bandar Udara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood, Amerika Serikat (AS), Jumat waktu setempat (Sabtu WIB).
Pria yang mengenakan kaus "Star Wars" itu kemudian dibekuk petugas, demikian keterangan sejumlah saksi mata layaknya dikutip Reuters.
Kantor sherif setempat mengatakan lima orang terbunuh dan delapan lainnya terluka dalam insiden tersebut.
Polisi berhasil menembak pria itu ketika dia berupaya mengisi ulang senjatanya, demikian laporan jaringan televisi MSNBC.
Stasiun televisi itu mengabarkan bahwa penembak, yang tidak mengatakan apa-apa, diperkirakan berusia sekira 20 tahunan.
Ia membawa kartu tanda pengenal militer AS, kata Senator AS asal Florida, Bill Nelson, kepada MSNBC.
Serangan Florida itu merupakan penembakan massal terbaru yang mewabah di AS dalam beberapa tahun belakangan ini.
Beberapa penembakan terinspirasi oleh kalangan garis keras dan sejumlah lainnya dilakukan oleh para penyendiri atau orang-orang sakit mental yang secara mudah memiliki senjata api berdasarkan undang-undang kepemilikan senjata di AS.
Sekira 90 menit setelah serangan, kepanikan kembali terjadi. Para penumpang dan personel kepolisian berlarian di bandara.
Puluhan polisi berlari ke sana ke mari dengan membawa senapan otomatis, meneriakkan perintah kepada para penumpang agar segera tiarap.
Seorang polisi berteriak "Tiarap, tiarap!" dari tempat parkir di seberang terminal bandara, kata wartawan Reuters yang berada di lokasi.
John Schlicher, yang mengatakan kepada MSNBC bahwa ia menyaksikan penembakan, menggambarkan si pelaku sebagai pria langsing "yang mengarahkan tembakan kepada kami" ketika para penumpang sedang menunggu koper-koper mereka keluar dari mesin kargo berjalan.
Si penembak mengisi ulang senjatanya dan kembali melancarkan tembakan untuk kedua kalinya, kata Schlicher. Namun, ia tidak tahu berapa banyak peluru yang ditembakkan.
Saksi mata lainnya, Mark Lea, mengatakan kepada MSNBC, "Dia (penembak) tidak berkata apa-apa, tidak meneriakkan apa-apa."
Lalu lintas penerbangan pun untuk sementara dihentikan.
Fort Lauderdale-Hollywood International Airport adalah bandara kedua terbesar di Florida Selatan, yang merupakan penghubung perjalanan internasional, setelah Miami International Airport sebagai bandara utama bagi penerbangan internasional di kawasan itu.
Penembakan tersebut terjadi hampir dua bulan setelah seorang mantan pegawai Southwest Airlines membunuh seorang karyawan maskapai penerbangan tersebut di bandara Oklahoma City. Kepolisian menyebut insiden itu sebagai aksi yang sudah direncanakan.
Penembakan massal terburuk dalam sejarah AS terjadi pada Juni 2016, ketika seorang pria bersenjata membunuh 53 orang dan melukai 49 lainnya di sebuah klab malam kaum homoseksual di Orlando, Florida.
Salah satu penembakan massal paling mengejutkan muncul pada 2012, yaitu saat seorang pria memasuki sebuah sekolah dasar di Newtown, Connecticut, dan menembak hingga tewas 20 murid dan enam orang dewasa.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017