Lhokseumawe (ANTARA News) - Hujan deras disertai angin kencang dan petir melanda Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, pada Jumat sore, merusakkan puluhan rumah warga di Kecamatan Seunuddon dan Tanah Jambo Aye di daerah itu.

Muhammad Zubir, seorang warga di Desa Alue Barueh, Kecamatan Seunuddon, kepada wartawan mengatakan peristiwa itu diawali dengan hujan deras yang disertai petir, lalu disusul angin kencang.

"Di Alue Barueh, ada tiga unit rumah warga atapnya rusak akibat diterpa angin kencang ini. Awalnya hujan deras dan petir, kemudian disusul angin kencang," kata warga itu.

Ia mengatakan hujan deras dan angin kencang itu juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang hingga ke badan jalan dan rumah warga.

Camat Seunuddon, Fatwa Maulana mengatakan data sementara yang dihimpun angin kencang tersebut memporak-porandakan setidakmya 24 rumah warga di beberapa desa.

"Data sementara, di wilayah Kecamatan Seunuddon, ada sekitar 24 rumah warga yang rusak. Baik itu rusak ringan maupun rusak berat," ungkapnya.

Puluhan rumah warga yang rusak di Kecamatan Seunuddon, di antaranya berada di Desa Cot Kafiraton, Paya Dua Uram, Paya Dua Ujong, Keude Simpang Jalan Tanjong Pineung, Matang Karieng, dan Alue Barueh, katanya.

Namun dalam musibah yang datang tiba-tiba tersebut, tidak ada korban jiwa. Akan tetapi salah seorang ibu rumah tangga, Nurhayati, asal Desa Ulee Titi, mengalami luka ringan dan trauma usai rumahnya disambar petir.

Sementara itu, di Kecamatan Tanah Jambo Aye, data sementara menyebutkan terdapat tujuh unit rumah warga yang rusak, baik ringan maupun rusak berat yang berada di beberapa desa.

Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji melalui Kapolsek Tanah Jambo Aye AKP Teguh Yano Budi mengatakan untuk sementara langkah yang diambil pihaknya yaitu mendatangi rumah korban dan membantunya.

"Di Kecamatan Tanah Jambo Aye, juga terjadi kerusakan akibat angin kencang, di antaranya rumah M. Jamil Basyah, warga Matang Jurong, dan milik Afifuddin, warga Tanjong Dalam. Sejauh ini belum ada informasi ada korban jiwa," kata Teguh.

(KR-MKH/B/H007)

Pewarta: Mukhlis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017