Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerik aSerikat (AS) di Pasar Spot Antar-Bank Jakarta, Kamis sore, melemah 10 poin menjadi Rp9.075/9.080 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.065/9.090,
Analis Valas Bank Saudara, Yusuf, di Jakarta, mengatakan bahwa koreksi harga terhadap rupiah, setelah tiga hari menguat dinilai wajar, karena pelaku pasar mengambil keuntungan.
Namun, dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia lainnya terpuruk, meski keluar data pesanan barang tahan lama AS meningkat diluar perkiraan menjadi 3,4 persen dari sebelumnya 2,5 persen, katanya.
Ia mengatakan, dolar AS terhadap yen turun menjadi 118,61 dari sebelumnya 118,75 dan terhadap euro menjadi 1,3636.
"Kami memperkirakan euro terhadap dolar AS akan terus menguat hingga mencapai 1,3700. Hal ini akan menjadi sentimen positif penguatan kembali rupiah pada hari berikutnya," katanya.
Koreksi rupiah pada saat ini juga akibat aksi intervensi Bank Indonesia yang menjaga agar mata uang lokal itu tidak terus mendekati level Rp9.050 per dolar AS, katanya.
Rupiah, menurut dia, juga mendapat dukungan dari pasar saham regional dan Wall Street yang meningkat dengan pertama kalinya indeks Dow Jones menembus 13.000.
Kenaikan indeks Wall Street yang cukup tajam itu terutama didukung oleh data indikator ekonomi AS yang membaik sehingga mendorong pasar AS dan memberikan kepercayaan bahwa pasar ekspor utama Asia itu makin tumbuh, katanya.
Penguatan indeks Dow Jones juga mempengaruhi sejumlah indeks regional seperti indeks Nikkei naik 0,80 persen, dan indeks Kospi menguat 0,83 persen menyentuh level 1.565,03. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007