Kendati kondisi dari perekonomian di negara Asia mulai membaik serta perekonomian Indonesia yang optimistis, namun faktor dari AS masih menjadi kendala bagi pergerakan IHSG

Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat, dibuka bergerak turun sebesar 3,75 poin seiring dengan masih adanya kecemasan dari Amerika Serikat.

IHSG BEI dibuka turun 3,75 poin atau 0,07 persen menjadi 5.321,74 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 1,36 poin (0,2 persen) menjadi 896,12 poin.

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Jumat mengatakan, tren penguatan IHSG untuk melanjutkan penguatan tampaknya sedikit terhenti, karena kecemasan pasar terhadap Amerika Serikat berkenaan dengan kebijakan yang akan ditempuh Donald Trump masih menjadi salah satu faktornya.

Di sisi lain, lanjut dia, bank sentral AS (The Fed) yang mengisyaratkan potensi kenaikan suku bunga pada tahun ini sebanyak tiga kali turut membayangi pergerakan pasar saham global.

"Kendati kondisi dari perekonomian di negara Asia mulai membaik serta perekonomian Indonesia yang optimistis, namun faktor dari AS masih menjadi kendala bagi pergerakan IHSG," katanya.

Menurut dia, dampak kebijakan moneter Amerika Serikat pada pasar global merupakan risiko yang bisa menghambat prospek perbaikan ekonomi di Asia disebabkan potensi modal keluar dari pasar negara berkembang akibat kenaikan bunga the Fed.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan, paket kebijakan ekonomi 15 yang akan dikeluarkan pemerintah mengenai logistik dan dwelling time di Indonesia diharapkan dapat menjadi sentimen positif bagi pasar.

"Kebijakan yang rencananya akan diberlakukan pada awal tahun ini, diharapkan menjadi sentimen positif," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 98,29 poin (0,44 persen) ke level 22.554,98, indeks Nikkei turun 75,61 poin (0,39 persen) ke level 19.445,08, dan Straits Times menguat 8,07 poin (0,32 persen) posisi 2.964,56.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017