Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Kamis ditutup menguat sekaligus mencatat rekor sejarahnya lantaran berhasil menembus level baru 2.000, karena didorong oleh menguatnya bursa regional. IHSG ditutup naik 29,362 poin atau 1,48 persen menjadi 2.016,033, sedangkan Indeks LQ45 menguat 6,819 poin atau 1,60 persen ke posisi 432,689. Volume perdagangan mencapai 5,676 miliar saham dengan nilai Rp4,891 triliun dari 61.172 kali transaksi. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, kepada ANTARA News, mengatakan bahwa penguatan IHSG seiring dengan penguatan indeks di bursa regional Asia akibat penguatan Dow Jones yang tembus level 13.000. "Kita terdorong pencapaian Dow Jones semalam yang mencapai 13.000 untuk pertama kalinya, dan ini telah diikuti sebagian besar bursa regional termasuk kita," kata Krisna. Dia juga mengungkapkan, indeks juga didorong oleh perkiraan tingkat inflasi April yang rendah dapat mendorong Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan tingkat suku bunga kembali. Selain itu, lanjutnya, hasil kinerja beberapa emiten kuartal pertama juga mendorong indeks untuk mencapai rekor dan level psikologis terbarunya. Dengan kondisi ini, pergerakan saham didominasi yang naik sebanyak 138 dibanding yang turun 49 dan 52 bergerak mendatar. Kenaikan indeks dipimpin melonjaknya saham Astra Internasional (ASII), Aneka Tambang (ANTM), Telkom (BUMI), Indosat (ISAT) dan Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) mendorong IHSG sesi pagi `rebound` (menguat kembali). Saham ASII menguat Rp450 ke Rp14.950, ANTM terdorong Rp950 ke posisi Rp15.850, TLKM menguat Rp300 menjadi Rp10.800, ISAT naik Rp250 menjadi Rp6.750 dan PTBA menambah Rp125 ke harga Rp4.025. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007