Petambak udang Pantai Glagah Purhadi di Kulon Progo, Kamis, mengatakan hasil panen saat ini sangat bagus.
"Cuaca beberapa bulan terakhir yang bagus untuk budi daya udang. Di lahan 2.000 meter persegi dapat dipanen 2,5 ton udang," kata Purhadi.
Ia mengatakan harga udang di tingkat petambak juga sangat bagus. Udang ukuran 100 harganya Rp56 ribu per kg.
Purhadia memanen udang ukuran 40 dengan harga jual Rp80 ribu per kg.
"Hasil panen kali ini sangat bagus. Keuntungan yang kami dapatkan juga cukup besar," katanya.
Ia mengatakan udang hasil panenan dibeli tengkulak dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tengkulak menjual udang kepada eksportir yang akan mengirim ke Hong Kong.
"Pasaran udang ukuran besar, semua ekspor. Pasar lokal lebih memilih ukuran kecil karena daya beli konsumen lokal rendah," katanya.
Menurut dia, kendala utama budi daya udang adalah serangan berak putih. "Berak putih itu momok bagi pembudi daya udang, selain ketersediaan air," katanya.
Terkait lahan tambak udang yang akan digunakan untuk membangun bandara, Purhadi mengatakanakan terus menabur benih udang sampai ada surat peringatan dan ganti rugi.
"Saya akan terus menebar benih sampai ada larangan," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo Sudarna mengatakan DKPP berupaya menambah luasan lahan budi daya perikanan untuk mengganti 50 hektare yang berkurang. Hal tersebut menyebabkan produksi perikanan budi daya turun 850 ton pada 2016.
Produksi budi daya ikan pada 2015 mencapai 14.338 ton, tapi pada 2016 turun menjadi 13.364 ton. "Penurunan produksi karena lahan udang dan lele di Kecamatan Temon seluas 50 hektare hilang," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017