Beijing (ANTARA News) - Seorang pria di Guangxi, China bagian selatan, melukai 11 murid taman kanak-kanak dengan pisau pada Rabu, kata televisi negara, dalam insiden penusukan massal terbaru di negara itu.
Kejahatan dengan kekerasan jarang terjadi di China, dibandingkan dengan banyak negara lain, tetapi telah terjadi serangkaian serangan dengan menggunakan pisau dan kapak dalam beberapa tahun terakhir. Banyak dari serangan itu menyasar anak-anak.
China Central Television mengatakan dalam sebuah informasi di microblog resminya bahwa seorang pria memanjat dinding taman kanak kanak di kota Pingxiang dan menyerang siswa.
Semua anak yang terluka telah dikirim ke rumah sakit tapi luka mereka tidak mengancam jiwa, kata CCTV. Dikatakan tersangka telah ditahan oleh polisi dan insiden itu sedang diselidiki, tetapi media itu tidak memberikan nama lengkap pelaku.
Serangan pisau yang cukup mematikan terjadi pada Maret 2015 saat sedikitnya sepuluh orang terluka setelah dua orang tak dikenal menebaskan pisau secara acak di stasiun kereta api Guangzhou, Provinsi Guangdong, China Selatan.
Satu pelaku ditembak mati polisi, sedangkan pelaku lainnya ditangkap. Serangan itu terjadi pada pukul 08.18 waktu setempat ketika warga sedang sibuk mengantre menuju tempat kerja.
Pada 6 Mei 2014, enam orang juga terluka setelah disabet secara acak seorang lelaki tak dikenal dengan sebilah pisau di stasiun kereta api Guangzhou. Sementara itu pada Maret 2014, sebanyak 31 orang tewas dan 41 orang terluka akibat teror sayatan pisau di Kunming, Provinsi Yunnan. Demikian laporan Reuters.
(Uu.G003)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017