Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Hatta Rajasa mengatakan pemerintah melalui APBN menganggarkan dana sebesar Rp9 triliun untuk memperbaiki jalur lalu lintas kereta api (KA). "Pemerintah akan memperbaiki rel, bantalan rel dan jembatan KA yang kondisinya sudah tua dan dan lapuk yang memang perlu diganti," kata Menhub, usai menghadiri sidang Tanwir Muhammadiyah di Yogyakarta, Kamis. Ia mengatakan semua rel, bantalan dan jembatan KA itu akan diganti dan diperkirakan selesai akhir 2009. "Sedangkan anggaran Rp9 triliun tersebut terbagi dalam tiga kali tahun anggaran, mulai 2007 hingga 2009 yang masing-masing Rp3 triliun per tahun," katanya. Menurut Menhub, perbaikan rel, bantalan dan jembatan KA itu sebagian besar merupakan peninggalan zaman Belanda yang kondisinya tidak layak digunakan lagi. Ditanya tentang banyaknya kecelakaan KA, ia mengatakan penyebabnya bisa berbagai faktor. Misalnya kasus anjloknya KA Serayu di Garut, Jawa Barat, baru-baru ini disebabkan hujan deras yang mengakibatkan tanah longsor. "Namun untuk kasus lain penyebab kecelakaan sebagian besar karena rel dan bantalan tidak layak digunakan lagi, sehingga pemerintah memutuskan untuk memperbaiki rel, bantalan dan jembatan KA," kata dia. Untuk perbaikan dan pergantian jalur lalu lintas KA membutuhkan waktu lama, karena memang banyak yang harus diperbaiki dan diganti. "Khusus jembatan peninggalan Belanda, tidak akan dibongkar, tetapi akan lebih diperkuat baik fondasi maupun bangunannya," kata Menhub. Ia menambahkan beberapa titik jalur KA saat ini juga ada yang harus dipindah karena lokasi sekarang sudah tidak memungkinkan digunakan karena faktor alam, seperti jalur di Garut. (*)

Copyright © ANTARA 2007