"Bukti nol mereka telah mempengaruhi Pemilu," kata sang juru bicara, Sean Spicer, kepada Fox News.
Spicer yang segera memangku jabatan Sekretaris Pers Gedung Putih begitu Trump dilantik menjadi presiden AS pada 20 Januari, berkata bahwa Trump akan mencermati laporan intelijen begitu laporan itu rampung pekan ini.
Tapi Sabtu pekan lalu Trump memperingatkan bahwa terlalu cepat menyalahkan Rusia dalam peretasan email di Amerika Serikat.
"Pemikiran bahwa kita menarik kesimpulan sebelum kita mendapatkan laporan final adalah tidak bertanggung jawab," kata Spicer.
Presiden Barack Obama telah mengusir 35 diplomat Rusia dan menerapkan sanksi kepada dua badan intelijen Rusia karena dianggap terlibat dalam peretasan lembaga-lembaga resmi pemerintah AS sewaktu Pemilu sehingga kandidat Demokrat, Hillary Clinton, kalah pada Pemilu 8 November.
Langkah Obama itu ternyata selaras dengan pandangan para wakil rakyat baik Republik maupun Demokrat di mana Senator John McCain dari Partai Republik yang mengetuai Komisi Angkatan Bersenjata Senat, akan menggelar dengar pendapat Kamis pekan ini mengenai ancaman siber asing.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017