Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mendukung kebijakan Kementerian Keuangan yang mengakhiri kemitraan dengan perusahaan perbankan asal Amerika Serikat, JPMorgan Chase Bank, N.A.

"Terus terang saya terganggu, kita jadi menbuang waktu untuk membela diri. Saya mendukung keputusan Bu Ani (Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati)," kata Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Selasa.

Ia mengharapkan semua pihak yang berbisnis di Indonesia membuat analisisi yang tidak membuat khawatir pasar dan berpotensi menciptakan gangguan stabilitas sistem keuangan nasional.

"Kami (Bursa) tidak mau ikut campur dan intervensi apa yang dibicarakan JP Morgan, tetapi saya rasa negara sebagai regulator punya hak untuk bicara dengan JP Morgan," ujar Tito.

Tito optimistis kinerja industri pasar modal tahun ini akan kembali positif dan tidak terlalu terpengaruh pemutusan kerja sama pemerintah dengan JP Morgan.

"Tahun ini kami percaya, pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO) di atas 30 perusahaan karena menurunnya suku bunga dan permintaan yang banyak kepada saham," kata Tito seraya menyatakan paling tidak 14 anak perusahaan BUMN sektor infrastruktur telah membahas kemungkinan go-public.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017