"Insya Allah hari ini saya akan bertolak ke Jeddah karena besok akan ada penandatanganan MoU," kata Lukman di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan dalam nota kesepahaman mengenai haji itu ada butir-butir kesepakatan mengenai kuota haji masing-masing negara, termasuk Indonesia.
Menurut Lukman, Indonesia mendapatkan kehormatan sebagai negara pertama di dunia yang menandatangani nota kesepahaman haji di Arab Saudi.
Kuota haji Indonesia sendiri dipotong 20 persen sejak beberapa tahun belakangan akibat ekspansi Masjidil Haram. Indonesia memiliki kuota haji 168 ribu orang dengan sementara kuota normal 210 ribu orang.
Lukman mengatakan pengembalian dan penambahan kuota haji Indonesia akan berdampak besar terhadap pelayanan jemaah haji Indonesia.
Implikasi kembalinya kuota, kata dia, bukan hanya akomodasi dan konsumsi tapi juga petugas pelayanan haji di dalam negeri dan di Saudi.
Hingga saat ini daftar tunggu haji di sejumlah daerah di Indonesia semakin panjang, mulai dari belasan bahkan sampai puluhan tahun.
Seperti di Jambi daftar tunggu sampai 25 tahun dan Daerah Istimewa Yogyakarta 17 tahun.
Kemenag mencatat sekitar tiga juga orang masuk atrean haji.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017