Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (IHSG BEI) dibuka turun 6,3 poin atau 0,12 persen menjadi 5.290,39 pada perdagangan awal tahun 2017, Selasa.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan pelaku pasar saham melanjutkan aksi lepas saham, sehingga berdampak negatif terhadap laju IHSG pada awal tahun ini.
"Pada awal perdagangan, sebagian pelaku pasar masih memanfaatkan aksi ambil untung terhadap saham-saham domestik yang harganya dinilai masih tinggi," kata Reza.
Kendati demikian, lanjut dia, pelemahan yang terjadi tidak banyak mengganggu optimisme investor terhadap fundamental industri pasar modal mengingat perekonomian nasional yang masih cukup kondusif.
"Kebijakan pemerintah mengenai amnesti pajak masih akan memberikan sentimen positif bagi pasar, melalui kebijakan itu diharapkan dapat memperkuat penerimaan negara yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan infrastruktur," katanya.
Ia menambahkan bahwa masih adanya optimisme mengenai perbaikan kondisi ekonomi Indonesia tahun ini akan menjaga pasar modal.
Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan potensi IHSG kembali terapresiasi masih cukup terbuka menjelang pengumuman data ekonomi dari negara maju, yang diproyeksikan kondusif.
"Situasi itu diharapkan menjadi sentimen bagi pasar saham pada pekan pertama perdagangan tahun 2017 ini," kata Nico.
Di tingkat regional, indeks Hang Seng bursa Hong Kong menguat 114,32 poin (0,52 persen) ke level 22.114,88; indeks KOSPI bursa Korea naik 10,86 poin (0,54 persen) ke level 2.037,02; dan Straits Times Singapura menguat 4,00 poin (0,14 persen) posisi 2.884,76.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017