Perusahaan Korea Selatan itu mengatakan pada Oktober lalu akan memeriksa semua aspek pada Galaxy Note 7, menunjukkan mungkin ada kombinasi dari faktor-faktor yang berkontribusi terhadap salah satu kegagalan keamanan produk termahal dalam sejarah teknologi.
Pembuat smartphone top dunia itu mengatakan kemungkinan penurunan 5,1 miliar dolar pada laba usaha tiga kuartal menyusul keputusan untuk menghentikan secara permanen penjualan Galaxy Note 7 pada bulan Oktober 2016.
Investor dan analis mengatakan sangat penting bagi Samsung untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran guna membangun kembali kepercayaan konsumen dan menghindari mengulangi kesalahan yang sama, demikian Reuters melaporkan.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017