Mereka justru memilih untuk melakukan pengobatan diri sendiri saat mengeluhkan kesehatannya, kata Kepala Biro Perencanaan dan Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Titi Eo Rahayu saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Menurut dia, dari 30 persen anak yang memiliki keluhan kesehatan, sekitar 38,65 persennya yang tidak berobat jalan.
Ada dua alasan tertinggi mengapa anak tidak berobat jalan saat mengeluhkan kesehatannya, yaitu mengobati sendiri dan merasa tidak perlu berobat jalan (29,78 persen).
Titi menyebutkan ada satu hal yang perlu mendapat perhatian, dimana sebagian anak di pedesaan tidak berobat jalan karena tidak memiliki biaya sekitar 4,83 persen. Angka itu relatif lebih tinggi daripada di perkotaan sekitar 2,02 persen.
Beberapa alasan lain yang disampaikan anak yang tidak berobat jalan, di antaranya tidak ada biaya transportasi sekitar 0,40 persen, tidak ada sarana transportasi 0,12 persen, waktu tunggu pelayanan lama 0,11 persen.
Selanjutnya, alasan tidak ada yang mendampingi sekitar 0,15 persen dan alasan-alasan lainnya sekitar 3,28 persen.
Pewarta: R.H. Napitupulu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017