Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih fokus menangani korban kecelakaan Kapal Zahro Express, baik yang selamat maupun yang meninggal dunia.
"Yang menyediakan transportasi bukan pemerintah daerah, tetapi Kementerian Perhubungan. Fokus kami penanganan korban," ujar Plt Gubernur DKI Sumarsono di Jakarta, Senin.
Penanganan dari Pemprov adalah memastikan asuransi dibayar untuk korban yang meninggal dan pembebasan biaya untuk korban yang masih dirawat, serta memberikan santunan untuk para korban, temasuk yang belum teridentifikasi di RS Polri Kramat Jati.
Sumarsono berjanji Pemprov DKI akan memastikan semua santunan diberikan kepada para korban.
"Semua akan ditanggung, yang penting memperoleh identitas siapa meninggal dan hilang dulu," ujar dia.
Santunan akan diberikan Lembaga Bazis DKI kepada ahli waris korban sebesar Rp5 juta dan penyalurannya diberikan kepada masing-masing wilayah kota tempat tinggal korban.
"Asuransi akan dihitung dari santunan uang sedekah. Nanti akan dicari cara termudah," kata Sumarsono.
KM Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar di sekitar Pelabuhan Muara Angke Jakarta Utara pada Minggu (1/1) pukul 09.00 WIB ketika mengangkut lebih dari 150 orang ke Pulau Tidung.
Pewarta: Dyah Dwi A.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017