Cirebon (ANTARA News) - Penyebab banjir di Gebang Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, antara lain karena air laut naik (rob) dan air kiriman dari daerah atas yaitu Kecamatan Waled.
"Banjir ini karena adanya pertemuan antara air rob dan juga kiriman air dari daerah atas dan biasanya, jika tidak ada rob, maka di Gebang khususnya tidak separah seperti sekarang ini," kata Humas Tagana Kabupaten Cirebon, Deden di Cirebon, Senin.
Deden mengatakan sampai saat ini pihaknya belum menemukan adanya korban jiwa akibat musibah banjir yang melanda Gebang.
Dan pihaknya juga sudah mendirikan posko kesehatan untuk melayani warga yang ingin berobat.
"Sampai saat ini belum ada korban dan posko kesehatan sudah kami dirikan sejak banjir semalam," katanya.
Dia melanjutkan banjir yang menimpa lima desa di pesisir pantai itu selain imbas dari air rob, juga disebabkan air kiriman dari Sungai Ciuyah Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon.
Sebelumnya, lanjut Deden, pada Minggu (1/1) sekitar pukul 21.00 WIB, banjir terlebih dahulu meredam Desa Ciuyah dan Desa Ambut Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon.
"Namun, banjir di dua desa tersebut sekitar pukul 23.00 WIB berangsur surut dan tidak lama menggenangi dua desa di Kecamatan Waled, air pun kemudian menggenangi lima desa di Kecamatan Gebang," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon Maryono menambahkan, pihaknya mencatat ada sebanyak 1.410 rumah warga yang berada di Kecamatan Gebang terdampak musibah banjir.
"Setelah saya menerima laporan ternyata bukan puluhan rumah yang terdampak banjir, namun sampai 1.410 rumah," tambahnya
Ia melanjutkan dari 1.410 yang terdampak banjir, itu dibagi atas lima blok, yaitu Gebang Udik sebanyak 800 rumah, Gebang Ilir 300 rumah.
Sementara itu untuk Gebang Mekar ada 200 rumah yang terendam banjir, begitu juga Mlakasari dimana ada 100 rumah yang terendam.
"Paling sedikit kita catat itu di Gebang Kulan yang ada 10 rumah warga terkena banjir," katanya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017