Madrid (ANTARA News) - Lebih dari 1.000 imigran berusaha memanjat pagar ganda yang memisahkan Maroko dengan wilayah kantong Spanyol, Ceuta, pada Minggu (1/1) dalam insiden yang menyebabkan seorang polisi kehilangan salah satu matanya, menurut pernyataan otoritas setempat.
Sebanyak 1.000 imigran asal sub-Sahara Afrika yang berusaha mencari suaka ke Eropa menyerbu pagar perbatasan sekitar pukul 4.00 (waktu setempat) pada hari pertama Tahun Baru dengan menggunakan kekerasan, menurut keterangan perwakilan pemerintah Spanyol di Ceuta.
Namun, tidak satu pun imigran berhasil menerobos perbatasan selain dua orang yang terluka parah dan dilarikan ke rumah sakit di Ceuta. Dalam insiden serupa pada 9 Desember, lebih dari 400 imigran memasuki wilayah mungil tersebut.
Mereka berusaha "memaksa membuka sejumlah pintu di pagar bagian luar menggunakan tongkat besi, pemotong kawat dan batu berukuran besar yang mereka gunakan untuk menyerang aparat keamanan Maroko dan Garda Sipil (kepolisian Spanyol)," menurut keterangan perwakilan pemerintah pusat Spanyol.
Lima polisia Spanyol dan 50 personel keamanan Maroko cedera termasuk salah satu di antaranya kehilangan matanya.
Kementerian Dalam Negeri Maroko mengatakan 10 personel keamanan terluka parah.
Ceuta dan Melilla merupakan wilayah kantong Spanyol di Afrika Utara, dan menjadi satu-satunya wilayah perbatasan darat Uni Eropa dengan Afrika, demikian dilansir AFP. (ab/)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017