Baghdad (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 37.641 orang ditahan di penjara kelolaan pasukan Amerika Serikat dan Irak di seluruh negara tersebut pada akhir Maret, kata pernyataan terbaru Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Irak (UNAMI), Rabu. UNAMI, yang mengutip angka dari kementerian hak asasi manusia, menyebutkan tiga ribu di antara tahanan itu berada di balik terali besi sejak razia keamanan di Baghdad dimulai pada 14 Februari. Dalam laporan triwulanan tentang hak asasi manusia di Irak, UNAMI menyebut pasukan gabungan pimpinan Amerika Serikat menahan 17.898 orang dari berbagai gerakan di seluruh negeri tersebut sejak serbuan Maret 2003. Kementerian kehakiman menahan 9.965 orang, kementerian dalam negeri menahan 5.573 orang, kementerian pertahanan 1.525 orang, dan kementerian tenaga kerja serta sosial menahan 502 orang dan 2.178 lagi ditahan pemerintah daerah Kurdi. "Menjelang akhir Februari, pemerintah Irak mengumumkan bahwa ratusan orang ditangkap sejak pelaksanaan Rancangan Keamanan Bagdad dan pada akhir Maret sudah lebih dari tiga ribu orang dalam penahanan," kata laporan itu dikutip AFP. Sejak 14 Februari, pasukan Irak dan Amerika Serikat menerjunkan 80 ribu tentara di Baghdad sebagai bagian dari Operasi Fardh al-Qanoon (penegakan hukum). Laporan itu juga menyampaikan kekhawatiran mengenai keadaan hak asasi manusia tahanan, dengan menyebut peraturan baru tentang keadaan darurat tidak secara tersurat menjamin hak tahanan. "Mareka justru mensahkan penangkapan tanpa surat perintah dan tidak ada batasan waktu tahanan diperiksa sebelum disidang," kata laporan itu. UNAMI juga mengritik pasukan gabungan pimpinan Amerika Serikat atas "penahanan tanpa kepastian terhadap tawanan", tempat ribuan orang lama ditahan tanpa tuduhan atau pengadilan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007