Ambon (ANTARA News) - Sedikitnya enam orang warga mengalami luka-luka akibat ledakan bom di kawasan terminal B Pasar Mardika Ambon, Rabu (25/4) malam sekitar pukul 20.30 WIT, dan harus dirawat di Rumah Sakit Alfatah Ambon. Mereka yang menderita luka-luka masing -masing Taufik Anaktototy (11) Sarina Elmani (22), keduanya adalah warga Waihaong, Sitty Hasnah Umarella (29) warga Jl. Baru, Budiono (25) warga Mardika, La Idi (45) warga Batu Merah dan Hendra Aleks (19) warga Belakang Kota. Para korban luka-luka itu menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Alfatah Ambon, karena terkena serpihan bom di bagian tangan, kaki dan punggung. Kepala Bidang Humas Polda Maluku, AKBP Tommy Napitupulu kepada wartawan mengatakan, dari enam orang korban, lima orang mengalami luka ringan, sedangkan satunya luka berat. Menurut dia, daya ledak jenis bom ini tergolong low explosive, dan polisi telah memasang "police line" di TKP guna mengusut kasus tersebut lebih lanjut. "Saya belum bisa mengatakan apakah bom ini ada kaitannya dengan perayaan HUT RMS di Ambon, tapi yang jelas polisi akan terus mengusut kasus ini. guna mengungkapkan latar belakang peristiwanya," katanya. Salah seorang saksi korban, Sitty Hasnah Umarella, saat ditemui di RS. Alfatah mengaku ia sempat berpapasan dengan seorang pria tidak dikenal yang sedang berhenti di lorong yang kondisinya agak gelap itu, sesaat sebelum bom meledak. Pria yang tidak dikenal itu, akunya, menggunakan kaos warna putih, berambut gondrong sebahu dengan kulit agak hitam. "Sesaaat setelah orang yang tidak saya kenal itu meninggalkan lorong itu langsung terdengar ledakan keras," ujar Sitty seraya menambahkan, sesaat setelah ledakan itu dirinya tidak sadarkan diri dan dilarikan ke RS Alfatah. Sitty merupakan satu-satunya korban yang masih menjalani perawatan di RS. Alfatah karena mengalami luka cukup serius, sedangkan lima lainnya sudah diperbolehkan pulang karena hanya mengalami luka ringan. Tommy Napitupulu, seusai mendampingi Kapolda Maluku, Brigjen Pol. Guntur Gatot Setyawan meninjau TKP, mengatakan bom yang diletakkan orang tidak dikenal itu tergolong berdaya ledak rendah sehingga tidak terlalu parah mencederai para korban. "Tim Gegana Polda Maluku sedang melakukan penyelidikan dan penyisiran sekitar TKP untuk menemukan serpihak-serpihan bom yang meledak itu, sehingga belum bisa diungkap motif peledakkannya," ujarnya. Kendati demikian, ia mengakui, pihaknya akan bekerja keras mengungkap pelaku peledakan bom itu, karena perbuatannya sangat tidak manusiawi serta dapat mempengaruhi situasi dan kondisi keamanan di ibukota provinsi Maluku yang semakin kondusif dan normal seperti sediakala. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing dengan ledakan bom tersebut karena kenyataannya situasi dan kondisi keamanan di Ambon dan Maluku pada umumnya berjalan normal seperti sebelumnya. Berbagai aktivitas masyarakat di sekitar kota Ambon di malam hari tampak berjalan lancar seperti biasanya dan tidak terpengaruh dengan aksi peledakan bom itu.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007