Pekanbaru (ANTARA News) - Sebuah kapal tanker KM Maulana berbendera Indonesia meledak di Sungai Siak Kabupaten Siak, Riau, Rabu siang, menewaskan empat orang Anak Buah Kapal (ABK) dengan kondisi mengenaskan. Informasi yang dirangkum ANTARA News dari beberapa orang saksi mata menyebutkan kapal yang dinakhodai Kapten Pance Rukhman (40) itu berlayar dari Pekanbaru menuju Dumai setelah membongkar bahan bakar solar di Depot Pertamina Pekanbaru. Namun, diperairan Teluk Telepung Kecamatan Koto Gasip, sekitar 130 kilometer dari Pekanbaru atau sekitar 30 kilometer dari Siak Sri Indrapura (ibukota Kabupaten Siak), kapal tersebut meledak dan terbakar hingga memakan korban jiwa. "Tubuh para ABK `berkecai` (terpisah-pisah) ada yang kehilangan kepala, kaki, tangan dengan kondisi hangus terbakar," kata Asep salah seorang warga Siak yang melihat kondisi korban saat api telah dipadamkan. Bahkan, lanjut dia, salah seorang korban ada yang sedang memeluk tiang kapal, dengan kondisi hangus terbakar. "TMeskipun dia satu-satunya korban yang badannya utuh, namun sekujur tubuhnya kena luka bakar," ungkap Asep. Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Siak AKBP Hisbullah saat dihubungi mengatakan kejadian naas itu telah menewaskan empat orang ABK. Nama keempat ABK tersebut yakni Agus Haryanto Abdillah, Benyamin Gani, Ahmad Aminuddin dan M. Ahmad R. "Para korban telah dievakuasi," katanya singkat. Menurut penuturan warga yang berada di sekitar lokasi, api yang berkobar di kapal berbobot 1.500 ton itu dapat dipadamkan atas bantuan TNI Angkatan Laut, Syahbandar dan Pol Airud. Nakhoda kapal itu kini dalam keadaan "shock", begitu pula dengan 13 ABK yang selamat dari maut. Hingga malam, proses evakuasi kapal tanker tersebut masih berlangsung. Selain karena beratnya medan sungai, lebatnya hujan juga menyulitkan evakuasi. Sehari sebelum peristiwa itu, Selasa malam, juga terjadi ledakan pompong (kapal mesin bermotor) di perairan Sungai Siak di daerah Mempura yang menewaskan dua orang ABK. Pompong tersebut membawa muatan bahan bakar premium dan solar, meledak sesaat setelah puluhan drum diisi minyak dan ketika kapal akan berangkat menuju Siak.(*)
Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007