Cilacap (ANTARA News) - Salah seorang dari dua korban yang hanyut di Sungai Citanduy ditemukan meninggal dunia, kata Koordinator Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap, Jateng, Mulwahyono.
"Korban atas nama David (17) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di sekitar lokasi kejadian pada pukul 16.30 WIB," katanya di Cilacap, Sabtu petang.
Setelah dievakuasi dari lokasi penemuan, kata dia, jenazah korban segera dibawa ke rumah Lasimin (30), Grumbul Wadasjontor RT 02 RW 02, Desa Patimuan, Kecamatan Patimuan, Cilacap, untuk menjalani pemeriksaan oleh tim medis.
Menurut dia, tim SAR gabungan masih menunggu keputusan keluarga terkait rencana pemulang jenazah ke rumah duka di Kota Depok, Jawa Barat.
"Dengan ditemukan jenazah David, berarti hingga saat ini masih ada satu korban yang masih dalam pencarian tim SAR gabungan," katanya.
Selain Basarnas Pos SAR Cilacap, kata dia, operasi pencarian kedua korban juga melibatkan personel Kepolisian Sektor Patimuan, Komando Rayon Militer Patimuan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Cilacap, dan warga sekitar.
Dua pemuda asal Kota Depok, Jawa Barat, dilaporkan hanyut di Sungai Citanduy yang berada di perbatasan Jateng-Jabar pada Jumat (30/12).
Korban atas nama David (17) dan Ari (19) yang tercatat sebagai pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Madani, Depok, diketahui sedang singgah di rumah Lasimin (30), Grumbul Wadasjontor RT 02 RW 02, Desa Patimuan, Kecamatan Patimuan, Cilacap, yang merupakan saudara dari teman mereka, Gilar Prayogo (17), warga Bojonglio RT 04 RW 09 Kecamatan Cilodong, Kota Depok.
Dalam hal ini, David, Ari, dan Gilar menginap di rumah Lasimin sebelum melanjutkan perjalanan wisata ke Pantai Pangandaran, Jabar.
Akan tetapi pada Jumat (30/12) pagi ketika Lasimin dan Gilar hendak memancing di Sungai Citanduy, David dan Ari ingin berenang di sungai itu.
Lasimin dan Gilar sudah mengingatkan David dan Ari agar tidak berenang karena arus sungai sedang deras akibat hujan lebat yang baru turun di wilayah itu.
Akan tetapi mereka tidak menghiraukannya dan tetap berenang hingga akhirnya hanyut terseret arus.
Lasimin dan Gilar yang mengetahui kejadian itu segera meninggalkan alat pancing mereka dan berupaya menolong korban namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil sehingga kejadian tersebut dilaporkan ke kepala desa setempat.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016