Batam (ANTARA News) - Menundukkan kepala sering dilakukan orang sebagai tanda hormat, begitu kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Erman Suparno. Hal itu pula yang berkali-kali dilakukannya ketika meninjau rumah susun di Batam, Rabu. "Tapi bukan karena hormat, karena ada jemuran," katanya. Beberapa kali pria kelahiran Purworejo, Jawa Tengah, pada 20 Maret 1950 itu harus menundukkan kepala saat melalui baju-baju yang tergantung tepat di depan masing-masing kamar rumah susun. Tidak hanya pakaian luar yang terpajang di lorong sempit rusun, karena tak sedikit bergantungan pakaian dalam pria, wanita dan anak-anak, sehingga seakan-akan menyambut kedatangan pria yang mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA) dari Institute Management of Newport University, Amerika Serikat (AS) tersebut. "Tidak enak dilihat, kan," kata pria berkacamata itu. Namun, jejeran jemuran itu tidak menghentikan langkah mantan Ketua Komisi V DPR RI itu berkeliling meninjau. Bahkan, usai membuka sepatu, ia meminta izin pemilik rumah untuk singgah dan melihat kondisi rusun tipe 21 yang didatanginya. "Masa tamu harus merunduk terus sepanjang jalan, karena penuh jemuran di luar," katanya.Oleh karena itu, ia mengusulkan perlunya pengelola rumah susun menyedia tempat khusus untuk menjemur pakaian. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007