Kepala Seksi Objek Wisata dan Sarana Pariwisata Disparpora Kulon Progo Kuat Tri Utama, di Kulon Progo, Jumat, mengatakan hingga saat ini pencapaian retribusi pariwisata baru sebesar Rp2,5 miliar atau 90,6 persen dari target Rp2,7 miliar.
"Pada saat libur Natal 2016 objek wisata beretribusi menyumbang pendapatan Rp200 juta. Dari target Rp2,7 miliar terealiasi Rp2,5 miliar. Kalau dalam perencanaan, Disparpora mendapat rapor biru karena parameter keberhasilan yakni kurang 10 persen dari target, atau kelebihan 10 persen dari target, perencanaan dianggap berhasil," kata Kuat.
Awal Desember, capaian retribusi baru mencapai Rp1,9 miliar atau sekitar 60 persen, tapi sekarang sudah di luar perkiraan.
Adapun pendapatan retribusi wisata yang dipungut retribusi yakni Pantai Glagah sebesar Rp1,450 miliar atau 89,92 persen dari target Rp1,613 miliar, Pantai Trisik sebesar Rp48,238 juta atau 51,07 persen dari target Rp94,5 juta, Waduk Sermo sebesar Rp434,684 juta atau 111,67 persen dari target Rp389,250 juta.
Selanjutnya, Pantai Congot sebesar Rp265,903 juta atau 123,20 persen dari target Rp215,830 juta, Gua Kiskendo sebesar Rp28,990 juta atau 64,54 persen dari target Rp81,750 juta, Puncak Suroloyo sebesar Rp104,610 juta atau 53,20 persen dari target Rp196,650 juta, dan Kebun Teh Nglinggo sebesar Rp37,870 juta atau 94,68 persen dari target Rp40 juta.
"Capaian retribusi objek wisata Pantai Congot dan Waduk Sermo melebih target yang ditetapkan. Sedangkan Pantai Trisik, Gua Kiskendo dan Puncak Suroloyo, pendapatan retribusi turun tajam, jauh dari target," katanya.
Kuat mengapresiasi capaian retribusi Kebun Teh Nglinggo yang mencapai Rp30 juta. Objek wisata tersebut baru dikelola oleh pemkab sekitar dua bulan terakhir, tapi sudah mampu menyumbang retribusi yang cukup tinggi.
Setelah ada kerja sama antara pengelola Kebun Teh Nglinggo dengan pemkab, dana alokasi khusus pengembangan pariwisata terus mengalir ke Nglinggo, berbagai fasilitas dibangun sehingga kunjungan wisata meningkat.
"Pengelola Kebun Teh Nglinggo awalnya ragu-ragu kerja sama dengan pemkab, tapi saat ini sudah lancar dan objek wisata nonretribusi menginginkan kerja sama dengan pemkab," kata Kuat.
Terkait penurunam retribusi Pantai Trisik dan Gua Kiskendo, Kuat mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi penyebabnya. Di kawasan Pantai Trisik sudah tumbuh mangrove, tapi memang sempadan pantai banyak yang berkurang untuk lahan tambak udang. Disparpora kerja sama dengan DKPP melalukan penghijauan dengan penanam cemara udang, tapi kalah dengan tambak udang.
Kemudian, Gua Kiskendo pihaknya akan kerja sama dengan pihak ketiga membangun wahana permainan di sana.
"Ruang rekreasi di Pantai Trisik kalah dengan tambak udang, padahal kami sudah melakukan penghijauan," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016