"Kayaknya kita mesti pinjem orang KPK untuk kita taruh di seluruh kabupaten/kota, termasuk provinsi," katanya di Semarang, Jumat.
Hal tersebut disampaikan Ganjar menanggapi operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Klaten Sri Hartini yang dilakukan KPK terkait kasus dugaan suap sebesar Rp2 miliar.
Orang nomor satu di Pemprov Jateng itu mengaku terkejut mendengar info mengenai penangkapan Bupati Klaten Sri Hartini tersebut.
"Saya belum dengar, kalau benar terjadi berarti kita tidak pernah belajar karena beberapa waktu lalu (terjadi OTT) di Kebumen," ujarnya.
Menurut Ganjar, OTT terhadap Bupati Klaten Sri Hartini itu menjadi pukulan telak bagi Provinsi Jateng, apalagi jika kasus dugaan suap tersebut terkait dengan mutasi jabatan.
"(Jika benar suap terkait mutasi jabatan) itu lebih parah lagi, sekarang Jateng lagi coba seleksi terbuka untuk berkompetisi, itu berarti memalukan," katanya.
Ganjar berencana mengumpulkan seluruh kepala daerah di 35 kabupaten/kota guna pengarahan terkait pencegahan berbagai praktik tindak pidana korupsi.
Seperti diwartakan, KPK melakukan OTT terhadap Bupati Klaten Sri Hartini terkait kasus dugaan suap sebesar Rp2 miliar.
Ketua KPK Agus Rahardjo saat dikonfirmasi membenarkan penangkapan Bupati Klaten Sri Hartini.
Namun Agus belum menjelaskan siapa saja pihak lain yang diamankan dan kasus apa yang melilit mantan Wakil Bupati Klaten itu.
Pewarta: Wisnu Adhi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016