Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati Sansusi Siswoyo di Pati, banjir setelah hujan lebat itu melanda Desa Angkatan Kidul, Angkatan Lor, Kadalingan, Sinomwidodo, dan Karangwono.
Kepala BPBD Pati belum bisa memastikan jumlah rumah warga yang tergenang banjir mengingat banjir bandang hanya berlangsung beberapa jam.
Banjir di lima desa itu, katanya, memang mulai surut, tapi air diperkirakan mengalir ke wilayah Kecamatan Winong, seperti Desa Guyangan maupun Desa Ngantru.
"Karena Kamis (29/12) malam juga turun hujan, maka air yang berasal dari pemukiman penduduk tidak bisa masuk ke sungai, sehingga menimbulkan terjadinya banjir bandang," ujarnya.
Terkait data rumah rusak, Sanusi mengakui, hingga kini belum menerima laporan.
Istianah, warga Desa Katan Kidul mengakui, banjir bandang kali ini tergolong paling parah, dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Akibat kejadian tersebut, lanjut dia, dinding rumah bagian depan yang terbuat dari kayu jebol, serta dinding rumah bagian belakang yang terbuat dari bambu juga rusak.
Suhadi, warga desa lainnya menambahkan, genangan air di dalam rumahnya mencapai selutut orang dewasa.
Beruntung, lanjut dia, tidak ada perabot elektronik yang mengalami kerusakan, mengingat banjir terjadi pada Jumat (30/12) pukul 07.00 WIB dan mulai surut sekitar pukul 09.00 WIB.
Beberapa warga desa lainnya sibuk membersihkan lumpur sisa banjir di dalam rumah.
Ia berharap banjir bandang yang memang sering terjadi setiap tahunnya itu segera dicari solusinya sehingga warga tidak lagi khawatir ketika hujan lebat turun.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016