Mamoutzou (ANTARA News) - Pulau Mayotte di Samura Hindia terpaksa membatasi penggunaan air untuk puluhan ribu orang karena musim hujan yang terlambat datang.
Sekitar sepertiga dari 200.000 penduduk pulau tersebut, yang dikelola Prancis, mengalami pengurangan akses ke pipa air di rumah mereka, demikian seperti dilansir AFP.
Hotel, bagian penting dari perekonomian setempat, diminta untuk tidak mengisi penuh kolam renang mereka dan banyak yang harus membagikan air kemasan kepada pelanggan.
Para pejabat lokal menggelar rapat pada Rabu dan memutuskan untuk memperpanjang langkah tersebut sampai akhir Januari, ketika hujan diperkirakan akan turun dan mengisi kembali dua waduk yang mulai surut di sana.
"Ini adalah situasi krisis," kata pejabat setempat, Florence Ghilbert-Bezard, kepada AFP. Dia menambahkan bahwa pembatasan itu perlu "untuk mempertahankan sumber daya kita dengan cara apa pun sampai awal musim hujan."
Kemarau panjang menyebabkan Mayotte mengalami masalah air. Sumber daya di pulau tersebut telah tertekan akibat kenaikan populasi setempat, yang menyebabkan konsumsi air meningkat 9,7 persen pada 2016.
Mayotte, telah meminta upaya global untuk memerangi perubahan iklim karena pulau dataran rendah itu paling rentan terhadap cuaca ektrem seperti kekeringan dan naiknya permukaan air laut. (mu)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016