Jakarta (ANTARA News) - Almianda Saphira, ibu dari salah satu korban penyekapan di Pulomas Zanette Kalila Azaria (Anet), menyerahkan keputusan pada putrinya untuk memilih di mana akan tinggal setelah keluar dari rumah sakit.


Sebelumnya, Anet tidak tinggal bersama ibu kandungnya yang sudah bercerai dengan sang ayah tahun lalu. Gadis berusia 13 tahun itu tinggal serumah bersama ayahnya Dodi Triono, yang meninggal dalam kasus perampokan Pulomas, bersama istri ketiga dari Dodi Triono yang bernama Agnesya Kalangi.

"Yang nyaman buat Anet saja, terserah dia, tinggal sama ibunya yang pasti," katanya di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Jumat.


Saat ini Anet masih dirawat di Rumah Sakit Kartika Pulomas meskipun kondisinya sudah membaik.


Anet adalah satu dari sebelas orang yang disekap perampok di toilet rumahnya. Dari sebelas orang yang disekap itu, enam di antaranya meninggal dunia, termasuk ayahnya Dodi Triono dan dua saudarinya, Diona Arika dan Dianita Gemma.


Selain Anet, korban selamat yang dirawat di Rumah Sakit Kartika Pulomas adalah Fitriani, Emi, Nursanti dan Windi.


Pihak kepolisian telah menangkap tiga pelaku perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, antara lain Ramlan Butar Butar (tewas), Erwin Situmorang, dan Alfins Sinaga.

Saphira berharap mereka diproses hukum atas perbuatan yang telah merenggut enam nyawa dalam insiden Pulomas. "Saya serahkan yang berwajib saja semua," katanya.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016