Bandung (ANTARA News) - Proses evakuasi dan pengangkatan gerbong kereta KA Serayu yang terguling di KM 223+4/5 tepatnya di Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dinyatakan tuntas setelah gerbong kereta ketiga bernomor K3-86502 berhasil diangkat oleh tim evakuasi dari PT KAI, Rabu. Gerbong terakhir dari rangkaian KA Serayu yang terguling ke jurang sedalam 20 meter pada Sabtu (21/4) lalu itu berhasil diangkat oleh tim evakuasi sekitar pukul 17.23 WIB. "Proses evakuasi kereta yang terguling sudah tuntas, sedangkan proses normalisasi trek baru terus dilakukan," kata Kepala Humas PT KAI Daop II Bandung, Sukendar Mulya. Proses penarikan kereta terakhir dari tiga gerbong KA Serayu yang terguling itu dilakukan dengan menggunakan dua unit kereta craine yang didatangkan dari Bandung dan Yogyakarta. Kereta itu berhasil diletakan di atas rel, setelah dilakukan perbaikan seperlunya kemudian ditarik ke Stasiun Cibatu Garut untuk selanjutnya akan diderek ke Stasiun Bandung. Sorak sorai dan aplaus dari para pekerja dan warga yang menyaksikan proses pengangkatan gerbong kereta itu sontak riuh di sekitar lokasi tersebut. Tim evakuasi bisa bernafas lega setelah berjuang selama lima hari untuk mengangkat ketiga gerbong itu. Tim evakuasi saling bersalaman. Mereka juga mendapat ucapan selamat dari para pekerja dan warga yang hadir di sana. Semua tampak puas setelah kereta berwarna orange dan biru itu bergerak ke arah utara ditarik lokomotif bantuan. Kereta pertama yang terguling berhasil diangkat pada Sabtu (21/4) lalu, sedangkan satu gerbong lainnya diangkat pada Selasa (24/4) kemarin. "Alotnya pengangkatan kedua gerbong kereta itu karena jalur trek di lokasi kejadian rusak sepanjang 100 meter sehingga harus dibuat jalur baru. Setelah jalur tuntas proses pengangkatan berlangsung lancar," katanya. Sementara itu, pengerjaan dan pengerasan jalur dan rel baru di Km 233+4/5 masih terus dilakukan untuk memastikan tanah penyangga rel di sana stabil. Upaya pengerasan tanah dilakukan dengan menggunakan alat timbris, sedangkan uji coba trek dilakukan dengan menggunakan lokomotif pengangkut peralatan yang dilakukan bolak balik. Meski jalur rel sudah dilakukan pengerasan dan uji coba beberapa kali, namun PT KAI belum membuka rambu-rambu `rintangan jalan` atau rinja. Jalur Selatan masih masih ditutup total untuk lalu lintas KA. KA Mutiara Selatan yang rencananya akan menjadi KA pertama `menjajal` trek baru itu tidak jadi meluncur di jalur selatan. KA jurusan Bandung - Surabaya yang berangkat dari Bandung pukul 17.30 WIB tetap dialihkan menggunakan jalur utara, Cikampek - Cirebon - Purwokerto - Kroya. Demikian halnya KA Turangga (Bandung - Surabaya) dan Lodaya Malam (Bandung - Solo) juga diberangkatkan menggunakan jalur yang rutenya memutar. Sementara itu KA Ekspres Kahuripan (Bandung - Kediri) yang biasa diberangkatkan pukul 18.30 WIB dari Stasiun Kiaracondong Bandung sudah dioperasikan kembali. Tinggal KA Kutojaya masih belum dioperasikan dengan pertimbangan mengurangi kepadatan jalur utara. "KA Kahuripan dan Kutojaya sejak kemarin tidak diberangkatkan, namun pada Rabu ini KA Kahuripan sudah beroperasi lagi. Tinggal KA Kutojaya yang belum beroperasi, mudah-mudahan untuk pemberangkatan Kamis (26/4) besok KA itu juga bisa beroperasi lagi," kata Sukendar Mulya. Terkait penggunaan kembali jalur selatan, Sukendar Mulya menyatakan, tergantung kesiapan dan hasil uji coba trek baru itu. Pemadatan trek akan dilakukan terus menerus. Pembukaan jalur selatan akan ditandai dengan pencabutan rambu-rambu `rintangan jalan` sebagai tanda jalur sudah aman untuk dilintasi KA. "Meski jalur sudah dinyatakan aman, trek baru itu akan terus diawasi. Alat berat tetap disiagakan di stasiun terdekat," kata Kepala Humas PT KAI Daop II Bandung itu menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007