Baghdad (ANTARA News) - Militer Amerika Serikat (AS), pada Rabu mengumumkan pihaknya membunuh seorang pemimpin senior Al Qaeda di Irak yang dituduhnya memimpin satu jaringan yang menugasi anak-anak paling muda berusia 12 tahun untuk melakukan serangkaian misi bom mobil bunuh diri. Pasukan AS menewaskan Mohammed Abdullah Abbas al Issawi, yang disebutnya sebagai pemimpin keamanan Al Qaeda di Irak di provinsi Anbar, dalam baku tembak dengan para gerilyawan itu pada Jumat pekan lalu. Satu pernyataan militer AS mengatakan, Issawi, yang juga dikenal bernama Abu Abdal Sattar, yang punya hubungan dalam penggunaan gas klorida beracun dalam serangan-serangan bom truk atau mobil baru-baru ini. "Laporan-laporan intelijen juga menunjukkan bahwa jaringan itu menggunakan anak-anak berusia 12 sampai 15 tahun sebagai sopir yang membawa kendaraan memuat bom itu," katanya. Mayjen Michael Barbero, deputi direktur operasi kawasan di Staf Gabungan di Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengemukakan kepada wartawan di Washington bulan lalu bahwa para anggota kelompok perlawanan di Irak menggunakan anak-anak dalam serangan-serangan bunuh diri terpisah Maret lalu. Laporan-laporan seperti itu tidak dapat dikonfirmasikan secara independen. Pernyataan militer itu mengatakan Issawi, yang punya hubungan dengan Abu Musab al Zarqawi, pemimpin Al Qaeda di Irak yang tewas akibat serangan udara AS Juni lalu, adalah salah satu dari dua gerilyawan yang tewas dalam baku tembak di Irak barat. Seorang lagi ditahan. Pasukan AS mengatakan rompi-rompi bunuh diri dan senjata-senjata termasuk granat-granat tangan juga ditemukan. Anbar adalah pangkalan kelompok perlawanan Sunni yang melawan pasukan Irak dan AS. Para anggota milisi dari Al Qaeda yang beraliran Sunni dan suku-suku Sunni lokal juga terlibat pergolakan kekuasaan di Anbar, demikian laporan Reuters. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007