Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melibatkan Kementerian Luar Negeri dan Interpol untuk mengumpulkan informasi soal dugaan pengiriman bantuan logistik oleh lembaga non-pemerintah Indonesian Humanitarian Relief (IHR) kepada kelompok teroris di Aleppo, Suriah.
"Kami masih jalin komunikasi untuk konfirmasi, melibatkan Kemenlu, Interpol, dan beberapa instansi lainnya. Yang akan kami lakukan adalah pengumpulan info seperti alamatnya ditujukan ke siapa dan apakah ada orang yg ditujukan di sana," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri Kombes Pol Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Menurut Martinus, setelah adanya pengumpulan info baru bisa dilakukan verifikasi untuk diketahui kebenaran soal bantuan IHR tersebut.
"Hasilnya sampai saat ini belum diketahui," ucap Martinus.
Sebelumnya, beredar informasi yang menjadi viral di media sosial bahwa bantuan logistik dari IHR bukan ditujukan kepada warga sipil di Aleppo Suriah melainkan untuk kelompok teroris, Jaish al-Islam.
IHR sendiri diketahui dipimpin oleh Bachtiar Nasir yang juga sebagai Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia.
IHR melalui keterangan tertulis di laman resminya telah membantah soal beredarnya kabar tersebut.
Dalam keterangannya, IHR telah bekerja sama dengan salah satu lembaga kemanusian yang kredibel di Turki, yaitu Insan Hak ve Hurriyetleri Insani Yardim Vakfi atau dikenal dengan IHH.
IHH, menurut IHR, adalah organisasi lembaga kemanusiaan internasional yang telah diakui oleh PBB di mana IHH pernah menjadi inisiator konvoi kemanusiaan Freedom Flotilla menuju Gaza Palestina yang diikuti lembaga dan aktivis kemanusiaan dunia.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016