Surabaya (ANTARA News) - Menteri Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris dan Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu, mempertanyakan komitmen industri minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) yang kini diduga lebih mementingkan ekspor, tanpa mempertimbangkan kebutuhan dalam negeri.
"Kita akan panggil asosiasi CPO untuk mempertanyakan itu," kata Fahmi Idris, usai dialog dengan kalangan eksportir dalam Musyawarah Daerah (Musda) dan Munas Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) di Jatim di Surabaya, Rabu.
Menperin mengakui bahwa harga CPO di pasar internasional saat ini meningkat tajam.
Namun demikian, ia berharap, industri CPO tidak mengesampingkan pasokan di dalam negeri, karena bisa berdampak melonjaknya harga minyak goreng di pasar domestik.
Menanggapi hal tersebut, Mendag mengemukakan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi dengan departemen terkait, guna membahas tentang adanya dugaan industri CPO lebih banyak mengekspor produknya, sehingga berdampak langkanya CPO di dalam negeri dan melonjaknya harga minyak goreng.
"Kita akan rakor dulu," ucap Mendag juga masih di sela-sela acara Musda dan Munas GPEI.
Mendag dalam kesempatan sebelumnya mengungkapkan, harga CPO dunia saat ini berkisar 600-700 dolar AS per ton. Padahal, harga tahun lalu sekitar 400-500 dolar AS.
Kenaikan harga CPO dipengaruhi lonjakan permintaan untuk konsumsi biofuel serta kekhawatiran terjadi kemarau panjang di sejumlah negara di dunia.
Selain itu, lanjut dia, musim kemarau panjang tahun lalu menyebabkan produksi CPO Indonesia pada Pebruari dan Maret lalu di bawah normal.
Dengan kenaikan harga CPO di pasar internasional tersebut, diduga banyak produksi CPO dalam negeri dipasok ke pasar ekspor. Dampaknya, langkanya CPO di dalam negeri serta terjadinya lonjakan harga minyak goreng.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Thomas Darmawan dalam kesempatan terpisah menilai, kenaikan harga minyak goreng dalam negeri hingga mencapai Rp8 ribu per liter sudah mengkhawatirkan.
Menurut dia, harga wajar minyak goreng curah seharusnya Rp6.000-6.500 per-liter, sedangkan harga minyak goreng kemasan Rp7.000 per liter.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007