"Identitas pelaku sudah kami kantongi," ujar Kapolresta Samarinda Komisaris Besar Polisi Eriadi di Samarinda, Kamis.
Kasus perampokan yang menewaskan Manrafi (25) tersebut berlangsung di Jalan AM Sangaji, Kelurahan Bandara, Sungai Pinang, Kota Samairnda pada Selasa malam (27/12) sekitar pukul 19. 30 Wita.
Saat itu, korban hendak mengantarkan uang Rp103 juta kepada pemilik toko, namun tiba-tiba dicegat pelaku saat masuk ke dalam sebuah gang sempit.
Korban yang berupaya mempertahankan uang tersebut, langsung dibacok pelaku sehingga langsung tersungkur.
Kasir toko kebutuhan pokok itu akhirnya meninggal di lokasi kejadian akibat luka bacokan di bagian lehar dan perutnya, sementara pelaku berhasil kabur dengan membawa uang Rp103 juta.
Polisi lanjut Eriadi, masih terus melacak keberadaan pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap Masrafi, kasir toko kebutuhan pokok tersebut.
Namun, polisi kata Eriadi masih belum bisa memastikan keberadaan pelaku perampokan tersebut.
"Yang jelas, identitasnya sudah kami kantongi tinggal melacak keberadaannya," kata Eriadi.
Sesaat setelah peristiwa perampokan itu kata Eriadi, polisi langsung menutup seluruh akses jalan keluar Kota Samarinda, termasuk Pelabuhan Samarinda untuk menutup ruang gerak pelaku.
Polisi tambah Eriadi, juga masih mendalami kemungkinan adanya motif lain dar peristiwa perampokan disertai pembunuhan tersebut.
"Kuat dugaan, pelaku mengenal korban karena mengetahui aktivitasnya dan kapan korban menyetor uang kepada pemilik toko. Kami masih terus mendalami kemungkinan adanya motif lain. Tapi yang jelas, saat ini kami berkonsentrasi memburu pelaku perampokan tersebut," tegas Eriadi.
Pewarta: Amirullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016