Kalau kamu mutiara, mau buang ke kubangan juga mutiara. Kenapa kamu takut, kecuali pencitraan

Jakarta (ANTARA News) - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengungkapkan resolusinya jika terpilih lagi menjadi gubernur dalam Pilkada 2017 maka dia akan berhati-hati dalam berbicara untuk mencegah fitnah menimpanya.

"Kalau terpilih lagi, kita mulai mengerti, bicaranya jangan banyak buka celah, supaya orang enggak dapatkan untuk fitnah, untuk dipelintir," kata Ahok di tengah kegiatan blusukannya di Jalan Cililitan Kecil, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu.

Cagub yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat itu mengungkapkan karakter santun akan mudah didapatkan dengan belajar memilah-milih kata, namun karakter pemimpin korupsi yang lebih susah diubah.

Ada pun pengalaman tidak biasa yang ia rasakan sepanjang 2016 adalah saat dia menjadi terdakwa perkara dugaan penistaan agama pada sidang perdana 13 Desember lalu.

Namun demikian, keluarganya menerima status terdakwanya itu dan dia mengaku tidak pernah takut selama memiliki niat baik untuk menjadi pemimpin bersih.

"Selama niat kita baik, kenapa mesti takut? Kalau kamu mutiara, mau buang ke kubangan juga mutiara. Kenapa kamu takut, kecuali pencitraan," kata dia.

Ahok menceritakan suka citanya saat menjadi gubernur, salah satunya membantu pelajar pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang akan melanjutkan kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) melalui bantuan operasional Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) dengan anggaran Rp2,7 triliun.

"Senang dong, bisa bantu orang, Rp2,7 triliun bisa membuat orang dapat biaya (pendidikan) perguruan tinggi negeri," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.

Menurut Ahok, bantuan pendidikan dirasa penting karena tidak semua orang memiliki kemampuan finansial yang sama untuk membiayai sekolah hingga perguruan tinggi.

Ia juga menceritakan kebanggaannya saat anak sulungnya, Nicholas Sean Purnama, masuk ke perguruan tinggi negeri yang ia cita-citakan.

"Aku senang anak aku bisa masuk perguruan tinggi negeri. Itu yang aku cita-citakan dulu mau masuk Kedokteran UI, tapi enggak dapet," kata Ahok.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016