"Saya tadi malam sudah mendapatkan nama itu, yang bersangkutan adalah Ramlan Butarbutar (RB) yang terlihat di kamera tersembunyi atau "Closed Circuit Television" (CCTV) kakinya pincang," kata Tito disela-sela acara "Silaturahmi dan Jumpa Pers Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Menurut Kapolri, RB merupakan seorang pelaku pencurian yang dikenal dengan tindak kekerasan dan juga sudah lama diincar oleh polisi.
"'Pemain lama' dia, dulu kami menyebutnya 'Grup Korea Utara'. Nongkrongnya di Bekasi atau Pulogadung. Memang dikenal sebagai pelaku pencurian disertai dengan kekerasan," tuturnya.
Kapolri menyatakan modus yang dilakukan RB adalah mengincar rumah-rumah pada hari libur.
"Modusnya di hari-hari libur mereka lakukan patroli-patroli, begitu ada rumah pagarnya terbuka mereka langsung masuk. Dua pelaku lainnya masih dikejar," kata mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu.
Aparat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya menembak dan menangkap dua tersangka pelaku pembunuhan enam orang di Pulomas, Jakarta Timur.
"Petugas menembak namun pelaku masih hidup," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Rabu, tentang penangkapan kedua tersangka pelaku di Bekasi, Jawa Barat.
Ia mengatakan polisi melumpuhkan kedua tersangka dengan melepaskan tembakan karena mereka berusaha melawan dan melarikan diri.
Tersangka pelaku dengan inisial RB dan ES itu, menurut dia, sekarang menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016